DPRD  

Vital bagi Warga, DPRD Minta Perbaikan Jembatan Bojongkopo Tak Asal Jadi

SILAT JABAR – Progres perbaikan Jembatan Bojongkopo yang terletak di Kecamatan Simpenan, Kabupaten Sukabumi, mulai terlihat sejak dikerjakan pada awal April 2025.

Jembatan ini sebelumnya mengalami kerusakan parah akibat luapan Sungai Cidadap yang menyebabkan sebagian strukturnya amblas.

Berdasarkan informasi yang dihimpun, Kementerian Pekerjaan Umum melalui PPK 2.3 Provinsi Jawa Barat telah memulai pembangunan fondasi penyangga sejak 8 April 2025.

Langkah awal perbaikan mencakup pengerjaan penguatan struktur untuk menopang jembatan yang terdampak.

Baca Juga :  Dewan Hamzah Pastikan Tidak Ada Toleransi untuk Tambang Ilegal di Sukabumi

“Sebelum Lebaran sudah mulai dikerjakan. Saat ini tengah dilakukan penguatan untuk penyangga jembatan yang amblas. Nantinya jembatan ini akan dibongkar lebih dulu,” ujar Deni, petugas lapangan dari Kementerian PU, Senin (14/4/2025).

Namun, proses perbaikan menghadapi kendala utama berupa cuaca buruk. Hujan deras yang terus mengguyur wilayah Simpenan menyulitkan pelaksanaan teknis di lapangan. “Paling kendalanya cuaca, soalnya hujannya masih besar,” kata Deni.

Baca Juga :  Puluhan Usulan Dibahas di Musrenbang Simpenan, DPRD Dorong Prioritas Pembangunan 2026

Jembatan Bojongkopo menjadi proyek prioritas karena merupakan jalur vital penghubung antara Palabuhanratu dan kawasan Pajampangan. Kementerian PU menargetkan pengerjaan rampung dalam waktu empat bulan ke depan.

Ketua Komisi II DPRD Kabupaten Sukabumi, Hamzah Gurnita, turut menanggapi progres perbaikan ini. Ia menekankan pentingnya menjaga kualitas pekerjaan agar hasilnya maksimal dan berkelanjutan.

“Pengerjaan harus matang dan sesuai jadwal yang ditetapkan. Jangan sampai asal-asalan karena jembatan ini sangat vital untuk konektivitas masyarakat,” tegas Hamzah.

Baca Juga :  DPRD Jabar Almaida Rosa Putra : Potensi Desa Miliki Daya Dongkrak Menjadikan Desa Mandiri

Proyek ini diharapkan dapat meningkatkan keamanan dan kenyamanan akses transportasi antarwilayah, sekaligus memulihkan konektivitas ekonomi warga yang sempat terganggu akibat kerusakan jembatan.***

error: Content is protected !!