Cegah Dini DBD, Ketua Fraksi Gerindra DPRD Kabupaten Sukabumi Lakukan Fogging

Reporter : Fikri Maulana

SUKABUMI, Silatjabar.com,- Tanggap akan ke khawatiran masyarakat terhadap penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) yang menyerang masyarakat di Kampung Citepus Girang, Desa Citepus, Kec. Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi, Usep Wawan anggota DPRD Kabupaten Sukabumi lakukan fogging.

Kegiatan tersebut, bekerjasama dengan puskesmas Palabuhanratu yang dilaksanakan di empat lokasi, yakni di RW 11, RW 12, RW 13 dan RW 14 yang berada dilingkungan padat penduduk di Desa Citepus.

“Saat itu,  kami dapat laporan dari masyarakat khususnya Ketua RW, dimana 5 warganya ada yang terkena DBD,” ujar Usep, saat dihubungi dilokasi fogging, Rabu (15/10/2020).

Menurut Usep, usai menerima keluhan warga, pihaknya langsung berkoordinasi dengan Puskesmas Palabuhanratu untuk secepatnya melaksanakan fogging.

“Supaya penyakit ini tidak menyerang warga lebih banyak, maka kami lakukan antisipasi yaitu dengan cara pemusnahan sarang-sarang nyamuk. Mudah-mudahan kegiatan ini bisa bermanfaat bagi warga,” imbuhnya.

Sementara itu, Nanang Suryana Ketua RW 14 Citepus Girang mengucapkan terimakasih kepada Ketua Fraksi Partai Gerindra dan Puskesmas Palabuhanratu yang telah melaksanakan fogging di wilayahnya.

“Mudah-mudahan apa yang telah dilakukan menjadi amal ibadah. Sekali lagi saya ucapkan banyak terimakasih kepada pak Dewan dan Puskesmas Palabuhanratu yang telah peduli terhadap warga saya,” pungkasnya.

Menurut hasil pantauan dilapangan, saat musim penghujan. Diakui tidak sedikit sanitasi dilingkungan, Desa Citepus, umumnya di Kabupaten Sukabumi, sering sekali mengalami masalah.

Adapun penyebabnya, kurang memahaminya masyarakat terhadap pola Pembiasan Hidup Bersih dan Sehat (PHBS), yang menjadi program Pemerintah.

Tidak hanya itu saja, menurutnya seperti kebiasaan buruk masyarakat membuang sampah di sembarang tempat. Hal itulah yang menjadi penyebab utama tidak lancarnya saluran, sehingga air limbah keluar lingkungan.

Baca Juga :  Ketua DPRD Kab. Sukabumi, Hadiri HUT Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Ke 103

Dan itu, sebenarnya yang mengakibat genangan air menjadi media berkembangnya jentik nyamuk. Tentunya, disamping makin buruknya kualitas sungai.

Sementara itu, salah satu pemerhati kesehatan Lingkungan, Bang Nasution, menyebutkan secara regulasi pengelolaan lingkungan di kabupaten Sukabumi. Saat ini,  menurutnya memang sudah seharusnya segera di tata ulang.

Dimana, kata dia. Penggunaan kemasan plastik sebagai bungkus kemasan sudah mulai tidak terkendali. Terlebih, hampir setiap makanan yang dikonsumsi masyarakat, lebih kurang 80 persen menggunakan kemasan plastik. 

Sedangkan, saat ini untuk daya tampung Tempat Pembuangan Sampah Sementara (TPSS) maupun Tempat Pembuangan Sampah Akhir (TPSA) sudah tidak ideal. Baik kapasitas muat, jarak tempuh, armada angkut sudah tidak memadai.

Sehingga, menurut dia. Perlu adanya edukasi yang berkesinambungan, agar masyarakat bisa tersadarkan dalam ikut pengelola perbaikan lingkungannya.

“Seharusnya pemerintah daerah, lebih mengoptimalkan anggaran, termasuk untuk pengadaan sarana dan prasarananya. Serta segera mengadakan normalisasi sungai-sungai yang ada,” saran Bang Nas.***

Editor : Sopandi