MAPALA Kampus INAIS Bentuk Jiwa Kepemimpinan Mahasiswa

Reporter: Gunawan

BOGOR,- Organisasi Mahasiswa Pecinta Alam (Mapala) MABAS Institut Agama Islam Sahid (INAIS) Bogor, menggelar Pendidikan dan Latihan Dasar (DIKLATSAR) angkatan ke IX berlangsung di kampus INAIS. Kegiatan berlangsung di bawah kaki gunung Salak atau Taman Nasional Gunung Halimun Salak (TNGHS), Pamijahan Bogor (2/02/2020).

Ketua Pelaksana Akbar Setiabela menuturkan. “Kegiatan ini di gelar selama satu Minggu dan di ikuti oleh 12 mahasiswa dari berbagai jurusan yang siap di bina dan di bentuk menjadi pemimpin tangguh yang akan melanjutkan estafet kepemimpinan MABAS”,ujarnya.

Selanjutnya ia menambahkan bahwa kegiatan tersebut berlangsung dalam dua rangkaian kegiatan.

“Kegiatan DIKLATSAR ini gelar dalam dua rangkaian kegiatan, yang pertama pemberian materi di kampus INAIS selama 3 hari dan selanjutnya pengaplikasiannya di lapangan kaki gunung Salak (TNGHS) selama 4 hari,”tambahnya.

Ditempat lain Ketua MAPALA MABAS, Elisa Rahman menyampaikan bahwa kegiatan DIKLATSAR ini merupakan salah satu syarat menuju anggota MABAS.

“Kegiatan DIKLATSAR ini merupakan salah satu program kerja dan juga merupakan salah satu pintu gerbang mahasiswa untuk menjadi anggota MABAS, sesuai dengan yang termaktub dalam AD ART MABAS,”ungkapnya.

Ia pun menambahkan bahwa kegiatan DIKLATSAR ini tujuannya untuk menumbuhkan jiwa kepemimpinan dan karakter yang tangguh.

“Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk mencetak mahasiswa yang mempunyai keterampilan, berkarakter, tangguh, dan memiliki jiwa kepemimpinan serta kepekaan sosial,”lanjutnya.

Untuk Materi, kata dia. Yang disajikan yaitu tentang Keorganisasian dan Kepemimpinan, Survival, Navigasi Darat, Panjat Tebing, Search And Rescue, dan PPGD (Pertolongan Pertama Gawat Darurat).

Kemudian materi tersebut di praktikan di alam terbuka gunung Salak berupa cara penanganan evakuasi, pencarian korban hilang, membuka jalur dengan titik koordinat serta pelatihan mengenai bagaimana cara bertahan hidup di alam bebas dengan mencari makan (survival) dan cara membuat tempat berlindung (bivak), imbuhnya.

Baca Juga :  Inovasi Pembelajaran, Kadisdik : Rencanakan Festival Pakaian Adat bagi Siswa

Editor : Sopandi