Bisnis  

Kerjasama Pengadaan Listrik, Irfan Suryanagara: “Harus Menguntungkan Daerah”

Pimpinan dan Anggota Panitia Khusus (Pansus) VIII DPRD Provinsi Jawa Barat laksanakan rapat kerja dengan PT LEN Agra Energy, (Selasa, 15/2/22).

” Rapat tersebut terkait dengan pembahasan perubahan raperda atas Perda No 14 Tahun 2013 tentang Pembentukan BUMD Bidang Minyak dan Gas Bumi Lingkup Kegiatan Usaha Hulu dan Perubahan atas Perda No 10 Tahun Tahun 2014 tentang Penyertaan Modal Pemerintah Provinsi Jabar pada PT Migas Hulu Jabar,”

JAKARTA –  PT LEN Agra Surya Energy yang merupakan anak salah satu Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yaitu PT LEN, ditinjau oleh Pansus VIII DPRD Provinsi Jawa Barat demi memastikan keuntungan yang didapatkannya untuk Provinsi Jawa Barat dari kerjasamanya dengan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) yaitu PT Migas Hulu Jabar (MUJ).

Wakil Ketua Pansus VIII, Muhammad Jaenudin mengatakan, pihaknya ingin mengetahui informasi mengenai apa yang sedang dikerjakan dan apa keuntungan bagi daerah atas kerjasama PT LEN Agra Surya Energy ini dengan PT MUJ yang merupakan BUMD yang termasuk sehat di Jawa Barat.

“Kita akan terus menambah kekayaan informasi data, sehingga kami tiba kunjungan ke PT LEN yang sudah bermitra dengan PT Migas Hulu Jabar,” katanya di Provinsi DKI Jakarta, Selasa, (15/2/2022).

Pada kesempatan yang sama, Anggota Pansus VIII DPRD Provinsi Jawa Barat, Irfan Suryanagara menegaskan, usaha yang sedang dijalankan oleh perusahaan ini, biaya nya jangan terlampau mahal, dan pihaknya ingin mengetahui rincian harga listrik yang sedang dihasilkan dari Proyek Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) yang sedang digarap oleh PT LEN Agra Surya Energy.

“Yang jelas ini MUJ BUMD Bagus, siapa yang gamau kerjasama dengan MUJ, cuma jangan sampe mahal biaya nya. Jadi tolong diberikan kepada kami itu harganya,” tegas Irfan.

Baca Juga :  DPRD Jabar Ahmad Hidayat Minta Bank BJB Syariah Soepomo Bisa Berkontribusi Untuk PAD Jabar

Irfan menyebut, jangan sampai gara-gara PT LEN Agra Surya Energy ini merupakan anak perusahaan BUMN dan masih bersaudara dengan BUMD di Jawa Barat, laporan keuntungan nya menjadi rata semua, sehingga pihaknya harus mengetahui betul harga listrik yang dihasilkan oleh proyek PLTS yang sedang digarap nya.

“Jangan sampe gara-gara anak perusahaan negara, laporan bapak dengan MUJ nanti jadi balance, tidak memberikan keuntungan bagi daerah. Makanya ini harus tau harga listrik per KWH nya,” tambah Irfan.

Diketahui saat ini, PT LEN Agra Surya Energy sedang mengerjakan beberapa proyek pembangunan PLTS, yaitu di Gedung Nusantara DPR RI dan Kantor Pusat PT MUJ. Selain itu beberapa perkantoran besar lain di Indonesia pun sudah dibuatkan PLTS agar memangkas biaya operasional penggunaan listrik dan sekarang tengah bekerjasama dengan BUMD Jawa Barat yaitu PT MUJ untuk memberikan profit bagi Provinsi Jawa Barat. (Humas/Red).**