Ferry Hendarsin : “Pencak Silat Jabar Kudu Meunang”

Reporter : Liputan Khusus

BANDUNG, Silatjabar.com,- Adanya penundaan perhelatan  PON XX/ di Papua tahun 2020 menjadi 2021 akibat pandemic Covid-19, tidak menjadi alasan kesiagaan IPSI Jabar berkurang. Target tidak bergeser untuk tetap menjadi juara umum, dengan slogan “Pencak Silat Jabar Juara – Kudu Meunang”, tentunya dengan konsekuensi strategi program yang konsisten.

Hal tersebut, disampaikan Kepala Pelatih Pelatda PON XX Cabor Pencak Silat Jawa Barat, Ferry Hendarsin di Padepokan IPSI Jabar, Jalan Pajajaran, 35/C Bandung. Sabtu (01/08). .

Ferry menuturkan, perihal strategi program Pelatda PON tahun 2020 yang tidak banyak berubah dan tetap konsisten. Menurutnya, masih dengan sasaran utama meningkatkan parameter kondisi fisik, teknik, dan mental para atlet.

“Artinya proses PELATDA tetap berjalan, dengan melakukan rekayasa latihan tertentu melalaui tahapan periodisasi yang benar-benar harus tepat sasaran,” tutur Ferry pada Silatjabar.com. Sabtu (01/08) usai memberikan materi latihan atlet pelatda PON.

Baca Juga :
 

Diyakini, kata ferry. Hingga akhir tahun event kejuaraan sepertinya tidak akan dapat diselenggarakan terkait kondisi darurat kesehatan saat ini. Sehingga program uji coba/try out tidak dapat dilakukan oleh para atlet.

Dengan tidak adanya try out pada event kejuaraan akan sangat berpengaruh kepada proses kinerja para atlet, imbuhnya. Tentunya mereka menjadi “boredom, kondisi tersebut menuntut manajemen dan pelatih harus mampu meramu program latihan yang tetap dapat membangkitkan anthusias para atlet.

“Sejalan dengan periodisasai program latihan, mereka saat ini ada pada posisi tahap persiapan umum. Tentu, dengan volume intensitas latihan sangat tinggi, adaptasi fisiologi, dan dimulainya proses penyesuaian berat badan, yang akan bermuara kepada kelelahan kondisi fisik. Dan Itu sangat mungkin akan menyebabkan peningkatan tekanan psikologis,” tandasnya.

Baca Juga :  45 ASN Cimahi Siap Berlaga di Ajang Porpemda Jabar XV Kuningan
Baca Juga :
 

Hal tersebut solusinya tidak hanya bergantung pada program latihan, kata dia. Tetapi juga dukungan program nutrisi, waktu- tempat istirahat, dan suasana hati sebagai inti strategi recovey.

“Alhamdulillah, Ketua Umum IPSI Jabar beserta jajaran fungsional mendukung penuh untuk pengelolaannya. Ini adalah sinyal positif buat kami,” ucapnya.

Untuk itu, pihaknya berharap program dapat terealisasi dengan tepat sasaran. Serta berhasil membangun kemandirian serta optimisme untuk terus berporses mempertahankan Pencak Silat Jabar sebagai barometer dan supremasi di tingkat nasional maupun Internasional.

“Insyaallah, saya yakin pencaksilat Jabar dapat meraih hasil maksimal dan menjadi juara umum,” kata Ferry Hendarsin.

Berikut Profil Kepala Pelatih Pencak Silat Jawa Barat :

Ferry Hendarsin, lahir di Bandung, 11 Juni 1961. Meraih S1 di FISIP – Universitas Pajadjaran, 1987. S2 di Prodi Pendidikan Olahraga SPs – Universitas Pendidikan Indonesia, 2020. Wakil Ketua II DPP PPS Betako Merpati Putih. Ketua Bidang Pembinaan Prestasi Pengprov. IPSI Jabar. Anggota Lembaga Kepelatihan PB IPSI, Bidang Pembinaan Prestasi KONI Jabar, Advance Sertificate Strenght Conditioning, School of Human Movement Studies, Faculty of Education, Charles Sturt University, Australia. Coach Strength Conditioning (SC) pada Tim Pencak Silat INA di Asian Games 2018.****

Iklan :