Kampung Pencaksilat Dunia Bakal Ada di Jabar, Begini Tanggapan Ridwan Kamil

Pengurus IPSI Pengprov Jabar, foto bersama Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil usai audiensi di gedung Pakuan, Bandung. Sabtu (21/12)

Reporter : Liputan Khusus.

Bandung, Silatjabar.com,- Rencana mulok Pencaksilat masuk dalam kurikulum Dinas Pendidikan provinsi Jawa Barat dan pembangunan kampung Pencaksilat dunia yang pernah digagas oleh gubernur tahun 2018 lalu bakal terwujud pada tahun 2022 mendatang.

Hal itu dikemukakan Ridwan Kamil saat menerima audiensi pengurus Pengprov IPSI Jabar di Gedung Pakuan, kota Bandung. Sabtu (21/12/2019).

Ridwan Kamil mengaku sangat bersyukur usai Pencaksilat ditetapkan sebagai warisan budaya harta tak benda milik bangsa Indonesia oleh UNESCO, di Bogota Kolombia (12/12) lalu.

“Kita bersyukur, inikan momentum yang tepat belum tentu terjadi dalam 100 tahun sekali, untuk itu.., nanti kita adakan syukuran akbar, kalau perlu kita panggil media dari luar negeri,” kata Kang Emil sapaan akrab masyarakat Bandung.

BACA JUGA :

  1. Pencak Silat Jabar Masih Tangguh, Raih Juara Umum Pra PON XX /2020
  2. PKBM Kota Cimahi Juara Pertama, di Hari Aksara Internasional Tingkat Provinsi Jawa Barat

Ridwan Kamil menegaskan, pencak silat sangat layak dilestarikan sebagai warisan budaya dunia.

Sesuai argumentasi yang dia sampaikan di hadapan sekitar 1.000 anggota majelis di Unesco Paris saat menjadi delegasi Indonesia pada 2017 lalu, kata Emil, pencak silat memiliki empat ekspresi kebudayaan yang tidak dimiliki kebudayaan lain.

“Selain olah raga beladiri, dalam pencak silat ada seni musik,  tidak semua bela diri punya musikal khusus satu set dengan nayaganya. Lalu ada seni ibingnya dan terakhir ada seni busananya. Hanya pencak silat yang memiliki empat aspek budaya itu dalam satu kegiatan budaya,” katanya.

Suasana saat audiensi pengurus IPSI Pengprov Jabar dengan Gubernur Jawa Barat di gedung Pakuan, Bandung. Sabtu (21/12).

Selanjutnya, Ridwan Kamil juga merespons rencana pembangunan kampung pencak silat yang digagas IPSI Jabar di kawasan Kiarapayung, Sumedang.

Baca Juga :  Kadinsos Jabar : Alhamdulillah, Setelah 11 Tahun Berpisah Akhirnya Ervan Bertemu Orang Tuanya

Namun, Emil menegaskan pihaknya masih harus mengkaji dulu pemilihan lokasi pembangunan kampung pencak silat tersebut, terutama dari sisi potensi pengembangan pariwisata maupun aksesibilitas.

“Jadi jangan sampai hanya satu fungsi, harus multifungsi dan sekarang tren dunia itu dipadukan dengan pariwisata. Untuk itu belum bisa diputuskan sekarang. Saya berencana melihat langsung dulu ke lokasi yang direncanakan (Kiarapayung). Selain itu, kita juga kaji dulu beberapa opsi lain, sedikitnya di 10 lokasi di Jabar,” kata kang Emil.

BACA JUGA :

Menanggapi hal itu, Ketua Umum Pengprov IPSI Jabar Phinera Wijaya sangat mengapresiasi respons Ridwan Kamil yang akan menggelar perayaan khusus sebagai syukuran atas pengakuan Unesco.

Dia menegaskan, IPSI Jabar siap menjawab tantangan Gubernur Jabar untuk menyiapkan kurikulum wajib pelatihan pencak silat pada tahun pertama di SMA di Jabar.

“Untuk itu, kami akan siapkan segera, termasuk dengan sertifikasi pelatih agar pelatihan pencak silat wajib di tingkat SMA itu sesuai standar. Kami sudah bekerja sama dengan Kodam III Siliwangi dan Kostrad menjadikan pencak silat ini sebagai bela diri wajib militer. Kami mengapresiasi langkah Pak Gubernur yang akan menjadikan pencak silat sebagai kegiatan wajib di tingkat SMA,” kata Phinera.

Ketua umum IPSI Jawa Barat, H. Phinera Wijaya,SE memberikan tumpeng kepada Gubernur Jawa Barat, usai acara di gedung Pakuan, Bandung. Sabtu (21/12).

Mengenai pembangunan megaproyek kampung pencak silat, kata Phinera, pihaknya siap mengikuti saran dari Gubernur Jawa Barat untuk mengkaji beberapa opsi. Menurutnya, rencana pembangunan di kawasan Kiarapayung masih belum final.

“Kami juga sebenarnya memiliki beberapa opsi. Tapi sesuai saran Pak Gubernur, tentu akan kami ikuti. Yang terpenting, pembangunan kampung pencak silat ini harus terealisasi karena ini juga akan menjadi tanggung jawab kita merespons pengakuan dari Unesco. Apalagi, Unesco akan memonitoring dan mengevaluasi pemberian pengakuan itu dalam dua tahun ke depan,” kata kang icak panggilan akrabnya.

Baca Juga :  Merasa Aspirasinya tak di Dengar, ODGJ Datangi Gedung Dewan

Selain pengurus Pengprov IPSI Jabar, audiensi juga dihadiri Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga, Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Jabar, serta Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Jabar.***

IKLAN

Apa itu Blade Sport !!!, Begini Jawabannya